Sunday, January 10, 2016

CARA PEMBUATAN PUPUK KOMPOS
Pupuk kompos adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan organik.
1.Tujuan Pembuatan Pupuk Kompos:
a. Mengurangi penimbunan limbah
b. Meningkatkan kualitas hasil panen

c. Meningkatkan ketersediaan hara di dalam tanah

2. Manfaat Pembuatan Pupuk Kompos:
a. Memiliki nilai ekonomi yang tinggi
b. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah
c. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan

3. ALAT:
a. Baskom
b. Sekop
c. Sarung tangan

4. BAHAN :
a. Tanah/pasir
b. Kokopit ( ampas kelapa)
c. Kotoran hewan ( kotoran burung walet)
d. Serbuk kayu
e. Obat untuk mempercepat proses pengomposan (m4 atau gula pasir)
f. Fungisida
g. Puradan

5. CARA PEMBUATAN:
a.  Pertama taruh semua bahan-bahan dalam tempat yang telah disediakan.
b. Kemudian masukan tanah ke dalam baskom.
c. Campur dengan serbuk kayu kemudian aduk hingga merata.
d. Campurkan tanah dan serbuk gergaji maka tambahkan ampas kelapa (kokopit)
e. Aduk kembali ketiga bahan tersebut secara bersama, tambahkan kotoran hewan dan
   mengaduknya hingga merata
f. Setelah semua teraduk rata maka kita tambahkan m4 atau gula untuk fermentasi lebih
   cepat.
g. Tambahkan air secukupnya dan aduk hingga merata
h.Agar tanah yang terdapat di pupuk kompos tidak terkena jamur maka kita tambahkan
fungisida secukupnya.
i. Ditambah puradan agar hewan-hewan tanah tidak terdapat dalam pupuk kompos.

Saturday, January 9, 2016

Dampak Positif Permainan Tradisional
         Gempuran game online yang semakin kuat perlahan-lahan membuat permainan tradisional mulai ditinggalkan. Permainan seperti gobak sodor, adu kelereng, dan petak umpet kalah bersaing dengan permainan-permainan digital. Anak-anak lebih memilih berada di rumah bermain dengan gadget mereka dibandingkan keluar bermain di lingkungan sekitar. Padahal banyak efek positif yang dapat dirasakan melalui permainan tradisional. Diantaranya adalah sebagai berikut.
Pertama, dapat menyehatkan tubuh. Permainan tradisional yang rata-rata mengandalkan kekuatan fisik membuat kita seperti berolahraga. Contohnya dalam permainan petak umpet, dimana kita harus berlari untuk dapat bersembunyi.
Kedua, dapat belajar untuk bersosialisasi. Karena dilakukan di lingkungan sekitar, maka kita harus dapat bersosialisasi dengan sesama.
Ketiga, dapat melatih kerja sama. Kebanyakan permainan tradisional dimainkan dalam grup sehingga kerja sama di dalam grup sangat dibutuhkan untuk dapat memenangkan permainan. Contohnya dalam permainan gobak sodor dan benteng.
Efek positif yang terdapat dalam permainan tradisional seharusnya membuat kita tetap menjaga dan melestarikannya.
JAGA DAN LESTARIKAN TERUS PERMAINAN TRADISIONAL!!
Sekilas Tentang Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17 ribu pulau yang terdapat di dalamnya serta menjadi negara terbesar keempat di dunia dalam jumlah penduduknya. Flora dan faunanya pun beranekaragam, tersebar dari Sabang sampai Merauke. Harimau Sumatra yang mendiami Pulau Sumatra, badak Jawa di Pulau Jawa, burung cenderawasih yang dapat ditemukan di bagian timur Indonesia, dan masih banyak lagi fauna endemik lainnya. Untuk floranya pun tak mau kalah, bunga Rafflesia arnoldi dari Bengkulu, pohon kasturi dari Kalimantan Selatan, serta rempah-rempah dari Indonesia bagian timur. Namun, beberapa dari flora dan fauna tersebut telah terancam punah. Oleh karenanya pelestarian lingkungan harus dilakukan dan kegiatan pemburuan harus dihentikan. Indonesia juga dijuluki sebagai paru-paru dunia karena masih terdapatnya hutan-hutan yang terjaga. Sumber daya alam yang melimpah turut menambah kekayaan negeri ini.
Sumber daya manusianya pun tak dapat dikesampingkan. Beragam kompetisi internasional baik dalam bidang akademik maupun non akademik telah berhasil dijuarai. Tak hanya itu, inovasi-inovasi dari berbagai bidang ciptaan anak negeri menambah kebanggaan negeri ini. Dalam bidang kuliner, makanan asli Sumatra Barat yaitu rendang dinobatkan sebagai makanan terlezat di dunia oleh CNN, diikuti oleh nasi goreng sebagai peringkat kedua. Selain itu, Indonesia juga memiliki kesenian-kesenian daerah yang sangat menarik. Sebut saja alat musik angklung yang kini telah menjadi warisan budaya dunia. Angklung diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia karena angklung memiliki prinsip dasar saling kerja sama, saling menghormati dan saling menjaga keharmonisan sosial. Tidak hanya angklung yang telah menjadi warisan budaya dunia, kain bermotif yang bernama batik juga telah diakui keasliannya oleh UNESCO. Indonesia sengaja mematenkan batik untuk menghindari klaim-klaim dari negara-negara lain.

Itulah sekilas gambaran tentang keindahan alam dan budaya Indonesia serta manusianya yang dapat dibanggakan. Semoga bermanfaat dan dapat menambah kecintaan kita terhadap tanah air ini. JAYA TERUS INDONESIA!!
MAKALAH
PERANAN INDUSTRI KREATIF DALAM SEKTOR PARIWISATA UNTUK MENGURANGI KEMISKINAN DI INDONESIA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar
Dibimbing oleh Emilianshah Banowo




Disusun oleh :
Subki Maula Fatah      NPM. 16315689
Kelas: 1TA03



FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015



Kata Pengantar

Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah memberikan berkah, rahmat dan karunia-Nya. Karena itulah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Peranan Industri Kreatif dalam Sektor Pariwisata untuk Mengurangi Kemiskinan di Indonesia” untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi penulis untuk lebih baik  di masa yang akan datang.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama kepada Bapak Emiliansah Banowo selaku dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar yang telah memberikan pengarahan dan dorongan dalam menyelesaikan makalah ini.





                                                               

                                                                                                            Depok, Januari 2016









BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Zaman yang tengah berkembang pesat seperti saat ini membuat orang terus berusaha dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Jika tertinggal satu faktor saja seperti penguasaan IPTEK, maka akan tertinggal jauh. Salah satu akibatnya adalah munculnya kemiskinan. Kemiskinan masih menjadi indikator keberhasilan sebuah pembangunan terkait dengan upaya untuk mensejahterakan masyarakat. Berhasil tidaknya sebuah daerah dalam melaksanakan pembangunan akan pula diukur dari banyaknya jumlah penduduk miskin secara kuantitatif ataupun kualitatif. Biasanya masalah kemiskinan tersebut akan pula dihubungkan dengan masalah penggangguran dan lapangan kerja serta kualitas dari para pencari kerja yang tidak mencukupi untuk dapat bekerja di sebuah perusahaan. Faktor-faktor tersebut diyakini menjadi akar permasalahan dari kemiskinan yang terjadi di kota-kota.
Langkah-langkah inovatif terus dicari dan dikembangakan oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya adalah industri kreatif. Industri ini dapat diterapkan pada semua sektor seperti pertanian, perikanan, pariwisata, dan lain sebagainya. Kali ini penulis akan membahas industri kreatif dalam sektor pariwisata.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
1.      Apa yang dimaksud dengan industri kreatif?
2.      Bagaimana peranan industri kreatif sektor pariwisata dalam mengurangi kemiskinan di Indonesia?

1.3  Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui definisi industri kreatif.
2.      Mengetahui peranan industri kreatif sektor pariwisata dalam mengurangi kemiskinan di Indonesia.

1.4  Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dalam penulisan makalah ini antara lain:
1.      Bagi penulis pembuatan makalah ini dapat meningkatkan kemampuan ketatabahasaan dalam pembuatan karya tulis.
2.      Bagi pembaca penulisan makalah ini dapat menambah wawasan tentang industri kreatif dalam sektor pariwisata yang dapat mengurangi kemiskinan di Indonesia.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1    Definisi Industri Kreatif
Industri kreatif merupakan industri yang menggunakan sumber daya yang terbarukan, dapat memberikan kontribusi di beberapa aspek kehidupan, tidak hanya dari sudut pandang ekonomi semata, tetapi juga ditinjau dari dampak positif yang ditimbulkan terutama bagi peningkatan citra dan identitas bangsa, menumbuhkan motivasi dan kreativitas anak bangsa, serta dampak sosial lainnya.
Menurut Departemen Perdagangan RI (2009;5), Industri Kreatif adalah Indutri yang berasal dari pemanfaatan krativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan memberdayakan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
Menurut UNCTAD dan UNDP dalam Creative Economy Repor, (2008:4), Industri Kreatif dapat didefinisikan sebagai siklus kreasi, produksi, serta distribusi barang dan jasa yang menggunakan kreativitas dan modal intelektual sebagai input utama. Industri Kreatif terdiri dari seperangkat pengetahuan berbasis aktivitas yang menghasilkan barang-barang riil dan intelektual nonrill atau jasa-jasa artistik yang memiliki kandungan kreatif, nilai-nilai ekonomi nonriil, dan objek pasar. Industri Kreatif tersusun dari suatu bidang yang heterogen yang paling memengarui dari kegiatan-kegiatan kreatif yang bervariasi, yang tersusun dari seni dan kerajinan tradisional, penerbitan, musik, visual, dan pembentukan seni sampai dengan penggunaan teknologi yang intensif dan jasa-jasa yang berbasis kelompok, seperti film, televisi, dan siaran radio, serta media baru dan desain.
Menurut UNESCO, Industri Kreatif adalah industri yang mengombinasikan kreativitas keterampilan dan kecakapan untuk menghasilkan kekayaan dan lapangan pekerjaan. Industri Kreatif dibentuk oleh budaya kreatif, yaitu budaya mengombinasikan kreasi (creation), produk (product) dan komersialisasi (commercialization).


2.2    Peranan Industri Kreatif Sektor Pariwisata Dalam Mengurangi Kemiskinan di Indonesia
Industri kreatif sangat berperan dalam mengurangi kemiskinan di Indonesia. Industri kreatif menyediakan banyak lapangan pekerjaan sehingga dapat menyerap tenaga kerja baru. Penyerapan tersebut secara langsung dapat mengurangi tingkat pengangguran yang berkorelasi dengan tingkat kemiskinan. Orang-orang yang memiliki kreativitas dapat ikut aktif dalam industri ini. Biasanya industri ini bekerja sama dengan sektor pariwisata karena sektor ini dianggap sektor yang cukup menjanjikan bagi para pelakunya. Sektor ini digunakan sebagai media untuk promosi dan pemasaran hasil produksi industri kreatif. Meskipun sektor pariwisata menjadi sektor yang paling banyak dipilih para pelaku industri kreatif, tetap saja memiliki kendala dan tantangan yang harus dihadapi. Berikut adalah beberapa kendala dan tantangan yang harus dihadapi.
a.       Orientasi pengembangan wisata masih kepada esklusifisme
Infrastruktur pariwisata yang banyak dikembangkan oleh daerah masih mengarah pada infrastruktur yang menyediakan layanan bagi turis asing dengan mengedepankan kemewahan dan eksklusifitas. Padahal untuk mendapatkan infrastruktur yang demikian dibutuhkan modal dan investasi yang besar. Modal dan investasi yang besar tersebut tidak mungkin datang dari masyarakat miskin. Pada akhirnya, pengembangan wisata justru akan lebih menguntungkan para pemilik modal dan bukan masyarakat miskin (Damanik, 2008). Jika ini terus dibiarkan maka tidak menutup kemungkinan akan mengubah tujuan utama dari industri kreatif yaitu untuk mengentaskan kemiskinan.

b.      Keterampilan masyarakat miskin masih terbatas
Keterbatasan keterampilan, pendidikan, dan kemampuan masyarakat miskin dalam menggali kualitas dirinya masih dianggap sebagai kendala terbesar pengembangan industri kreatif dan pariwisata.


c.       Masih kurangnya dukungan pemerintah bagi industri kreatif
Peran pemerintah bagi industri kreatif adalah sebagai katalisator, fasilitator, regulator, investor dan penentu kebijakan perkotaan (Depdagri, 2008). Disayangkan, dukungan tersebut masih sangat sedikit. Keberpihakan pada industri kreatif dengan berorientasi pada penanggulangan kemiskinan menjadi kendala sulitnya mengembangkan industri kreatif oleh masyarakat-masyarakat menengah ke bawah.







BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan permasalahan mengenai industri kreatif dan pariwisata, maka dapat disimpulkan bahwa industri kreatif di sektor pariwisata dapat mengurangi kemiskinan. Namun, dalam pelaksanaannya masih harus terus dikembangkan dan diperhatikan lagi agar kendala dan tantangan yang masih ada dapat diminimalisir.
3.2  Saran
Untuk dapat mengurangi kendala yang sedang dihadapi oleh industri kreatif di Indonesia maka disarankan melakukan hal berikut.
a.       Memberikan modal kepada para pelaku industri kecil agar dapat berkembang dan bersaing.
b.      Memberikan pembelajaran dan pelatihan kepada masyarakat miskin yang belum mampu mencapai standar kualitas SDM agar dapat berpartisipasi dalam industri kreatif.







Daftar Pustaka
 Aditya, Rendy Bayu . 2012. Mengentaskan Kemiskinan Melalui Pariwisata dan Industri Kreatif (online). http://renbayu.blogspot.co.id/2012/11/mengentaskan-kemiskinan-melalui.html, 9 Januari 2016.

Za, Maya Nurul Hayat. 2015. Makalah Ekonomi Kreatif  (online). http://mayanurulhayat.blogspot.co.id/2015/02/makalah-ekonomi-kreatif.html, 9 Januari 2016.








Saturday, January 2, 2016

Kurangnya Kesadaran Masyarakat Akan Kebersihan Lingkungan

Akhir-akhir ini sering kita lihat bencana banjir terjadi di seluruh Indonesia. Bahkan banjir langsung terjadi hanya dengan hujan yang berintensitas sedang. Penyebabnya selalu sama yaitu drainase yang tidak berfungsi dengan baik. Padahal dana ratusan juta bahkan mungkin milyaran rupiah sudah digelontorkan untuk pembuatan drainase tersebut. Lalu, apa yang menyebabkan drainase tidak dapat berfungsi? Masalah utamanya adalah sampah. Sampah menyumbat lubang-lubang drainase. Ya, permasalahan tentang sampah ini seakan menjadi permasalahan klasik yang tak pernah selesai. Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan menambah rumitnya masalah ini. Pemasangan larangan untuk membuang sampah sembarangan seolah tak diindahkan. Spanduk-spanduk dan tanda-tanda dilarang membuang sampah sembarangan hanya menjadi hiasan semata. Bahkan yang lebih menyedihkannya lagi larangan-larangan tersebut dirusak dan dicoret-coret. Semua pihak bertanggung jawab atas permasalahan ini. Pemerintah maupun masyarakat harus serius dalam menangani masalah ini. Pelaksanaan aturan yang tegas tentang sampah dan kebersihan lingkungan serta peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan sangatlah diperlukan agar terciptanya lingkungan yang bersih, nyaman, dan aman dari banjir.