Sejarah dan Perkembangan Teknik Sipil
Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang
mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup
manusia.
Sejarah mencatat praktek rekayasa dibidang teknik
sipil diawali pada kurun waktu 4000 sampai 2000 SM di Mesir Kuno dan
Mesopotamia (Irak Kuno) ketika manusia mulai meninggalkan keberadaan nomaden,
menciptakan kebutuhan untuk pembangunan tempat penampungan. Dikala itu,
transportasi menjadi semakin penting menuju pengembangan roda dan
berlayar. Sampai zaman modern tidak ada perbedaan yang jelas antara teknik
sipil dan arsitektur, insinyur sipil dan arsitek sering bekerja secara
bergantian. Pembangunan piramida di Mesir (sekitar 2700-2500 SM) adalah
beberapa contoh pertama dari konstruksi struktur besar.
Termasuk konstruksi teknik sipil kuno lainnya adalah
sistem pengelolaan air Qanat (diperkirakan berumur 3000 tahun dengan panjang
sekitar 71 km), Parthenon yang dibanguan oleh Iktinos di Yunani Kuno (447-438
SM), Jalan Appian oleh para insinyur Romawi ( 312 SM), Tembok Besar China oleh
Jenderal Meng T'ien atas perintah dari Kaisar Qin Shih Huang Ti (220 SM).
Al Farghani |
Pada abad pertengahan (sekitar abad ke-9 Masehi)
rekayasa teknik sipil berkembang beriringan dengan era keemasan peradaban
islam. Dikala itu para insinyur Muslim telah berhasil membangun sederet karya
besar dalam bidang teknik sipil berupa; bendungan, jembatan, penerangan jalan
umum, irigasi, hingga gedung pencakar langit. Tokoh insinyur sipil yang
terkenal mas itu antara lain Al Farghani dan ada pula nama Al-Jazari, insinyur
sipil terkemuka dari abad ke-13 M.
Al Jazari |
Di era keemasannya peradaban Islam telah mampu
membangun bendungan jembatan (bridge dam). Bendung jembatan itu digunakan untuk
menggerakkan roda air yang bekerja dengan mekanisme peningkatan air. Bendungan
jembatan pertama dibangun di Dezful, Iran. Bendung jembatan itu mampu
menggelontorkan 50 kubik air untuk menyuplai kebutuhan masyarakat Muslim di
kota itu. Setelah muncul di Dezful, Iran bendung jembatan juga muncul di
kota-kota lainnya di dunia Islam. Sehingga, masyarakat Muslim pada masa itu tak
mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Selain itu, di era
kekhalifahan para insinyur Muslim juga sudah mampu membangun bendungan pengatur
air diversion dam.Bendungan ini digunakan untuk mengatur atau mengalihkan arus
air. Bendungan pengatur air itu pertama kali dibangun insinyur Muslim di Sungai
Uzaym yang terletak di Jabal Hamrin, Irak. Setelah itu, bendungan semacam itu
pun banyak dibangun di kota dan negeri lain di dunia Islam. Pencapaian lainnya
yang berhasil ditorehkan insinyur Islam dalam bidang teknik sipil adalah
pembangunan penerangan jalan umum. Lampu penerangan jalan umum pertama kali
dibangun oleh kekhalifahan Islam, khususnya di Cordoba. Pada masa kejayaannya,
pada malam hari jalan-jalan yang mulus di kota peradaban Muslim yang berada di
benua Eropa itu bertaburkan cahaya.
Selain dikenal bertabur cahaya di waktu malam, kota-kota peradaban Islam pun dikenal sangat bersih. Ternyata, pada masa itu para insinyur Muslim sudah mampu menciptakan sarana pengumpul sampah, berupa kontainer. Sesuatu yang belum pernah ada dalam peradaban manusia sebelumnya.
Para insinyur Muslim di masa kejayaan juga telah
memberi sumbangan bagi pengembangan teknik sipil dengan menemukan beragam
peralatan survei. Peralatan untuk meneliti permukaan berupa papan dari kayu
dengan timbangan pengukur garis tegak lurus dan dua cantelan. Saat itu juga
suda ditemukan alat untuk mengukur sudut, mengukur lebar sungai serta mengukur
jarak antara dua titik yang dipisahkan oleh sebuah halangan yang tak dapat
dilalui.
Sebelum peradaban Barat berhasil membangun gedung
pencakar langit, para insinyur Muslim pada abad ke-16 M telah berhasil
membangun gedung pencakar langit di Shibam, Yaman. Tak heran, jika kota itu
dikenal sebagai ‘kota pencakar langit tertua di dunia.’ Inilah contoh pertama
tata kota yang didasarkan pada prinsip-prinsip pembangunan secara vertikal.
Di kota Shibam dibangun tak kurang dari 500 tower
rumah yang tingginya mencapai 30 meter. Para insinyur teknik sipil Barat untuk
pertama kalinya berhasil membangun gedung pencakar langit pertama pada tahun
1885 M. Gedung pencakar langit pertama yang dibangun insinyur barat adalah Home
Insurance Building yang tingginya mencapai 42 meter.
Pada abad ke-18, teknik sipil Istilah ini diciptakan
untuk menggabungkan semua hal sipil sebagai lawan teknik militer. Di dunia
Barat orang pertama yang memproklamirkan diri sebagai insinyur sipil John
Smeaton, yang membangun mercusuar Eddystone. Pada tahun 1771 Smeaton dan
beberapa rekan-rekannya membentuk Smeatonian Society of Civil Engineers.
John Smeaton |
Pada tahun 1818 the Institution of Civil Engineers
didirikan di London, dan pada tahun 1820 insinyur terkemuka Thomas Telford
menjadi presiden pertama. Lembaga ini menerima Royal Charter pada tahun 1828
dan secara resmi mengakui teknik sipil sebagai profesi. Perguruan tinggi
swasta pertama untuk mengajar Teknik Sipil di Amerika Serikat adalah Norwich
University, didirikan pada tahun 1819 oleh Kapten Alden Partridge.
Teknik sipil saat ini berkembang dengan pesat. Perkembangan
ini berbanding lurus dengan perkembangan teknologi. Pembuatan beragam software
khusus teknik sipil menjadi salah satu bukti perkembangan teknik sipil. Adanya software
tersebut mempemudah dalam melakukan perhitungan sehingga akan mempercepat
proses pembangunan.
Sumber:
No comments:
Post a Comment