Monday, January 2, 2017

Sejarah dan Perkembangan Teknik Sipil

Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.

Sejarah mencatat praktek rekayasa dibidang teknik sipil diawali pada kurun waktu 4000 sampai 2000 SM di Mesir Kuno dan Mesopotamia (Irak Kuno) ketika manusia mulai meninggalkan keberadaan nomaden, menciptakan kebutuhan untuk pembangunan tempat penampungan. Dikala itu, transportasi menjadi semakin penting menuju pengembangan roda dan berlayar. Sampai zaman modern tidak ada perbedaan yang jelas antara teknik sipil dan arsitektur, insinyur sipil dan arsitek sering bekerja secara bergantian. Pembangunan piramida di Mesir (sekitar 2700-2500 SM) adalah beberapa contoh pertama dari konstruksi struktur besar.

Termasuk konstruksi teknik sipil kuno lainnya adalah sistem pengelolaan air Qanat (diperkirakan berumur 3000 tahun dengan panjang sekitar 71 km), Parthenon yang dibanguan oleh Iktinos di Yunani Kuno (447-438 SM), Jalan Appian oleh para insinyur Romawi ( 312 SM), Tembok Besar China oleh Jenderal Meng T'ien atas perintah dari Kaisar Qin Shih Huang Ti (220 SM).

Al Farghani
Pada abad pertengahan (sekitar abad ke-9 Masehi) rekayasa teknik sipil berkembang beriringan dengan era keemasan peradaban islam. Dikala itu para insinyur Muslim telah berhasil membangun sederet karya besar dalam bidang teknik sipil berupa; bendungan, jembatan, penerangan jalan umum, irigasi, hingga gedung pencakar langit. Tokoh insinyur sipil yang terkenal mas itu antara lain Al Farghani dan ada pula nama Al-Jazari, insinyur sipil terkemuka dari abad ke-13 M.


Al Jazari

Di era keemasannya peradaban Islam telah mampu membangun bendungan jembatan (bridge dam). Bendung jembatan itu digunakan untuk menggerakkan roda air yang bekerja dengan mekanisme peningkatan air. Bendungan jembatan pertama dibangun di Dezful, Iran. Bendung jembatan itu mampu menggelontorkan 50 kubik air untuk menyuplai kebutuhan masyarakat Muslim di kota itu. Setelah muncul di Dezful, Iran bendung jembatan juga muncul di kota-kota lainnya di dunia Islam. Sehingga, masyarakat Muslim pada masa itu tak mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bersih. 

Selain itu, di era kekhalifahan para insinyur Muslim juga sudah mampu membangun bendungan pengatur air diversion dam.Bendungan ini digunakan untuk mengatur atau mengalihkan arus air. Bendungan pengatur air itu pertama kali dibangun insinyur Muslim di Sungai Uzaym yang terletak di Jabal Hamrin, Irak. Setelah itu, bendungan semacam itu pun banyak dibangun di kota dan negeri lain di dunia Islam. Pencapaian lainnya yang berhasil ditorehkan insinyur Islam dalam bidang teknik sipil adalah pembangunan penerangan jalan umum. Lampu penerangan jalan umum pertama kali dibangun oleh kekhalifahan Islam, khususnya di Cordoba. Pada masa kejayaannya, pada malam hari jalan-jalan yang mulus di kota peradaban Muslim yang berada di benua Eropa itu bertaburkan cahaya.

Selain dikenal bertabur cahaya di waktu malam, kota-kota peradaban Islam pun dikenal sangat bersih. Ternyata, pada masa itu para insinyur Muslim sudah mampu menciptakan sarana pengumpul sampah, berupa kontainer. Sesuatu yang belum pernah ada dalam peradaban manusia sebelumnya.
Para insinyur Muslim di masa kejayaan juga telah memberi sumbangan bagi pengembangan teknik sipil dengan menemukan beragam peralatan survei. Peralatan untuk meneliti permukaan berupa papan dari kayu dengan timbangan pengukur garis tegak lurus dan dua cantelan. Saat itu juga suda ditemukan alat untuk mengukur sudut, mengukur lebar sungai serta mengukur jarak antara dua titik yang dipisahkan oleh sebuah halangan yang tak dapat dilalui.

Sebelum peradaban Barat berhasil membangun gedung pencakar langit, para insinyur Muslim pada abad ke-16 M telah berhasil membangun gedung pencakar langit di Shibam, Yaman. Tak heran, jika kota itu dikenal sebagai ‘kota pencakar langit tertua di dunia.’ Inilah contoh pertama tata kota yang didasarkan pada prinsip-prinsip pembangunan secara vertikal.

Di kota Shibam dibangun tak kurang dari 500 tower rumah yang tingginya mencapai 30 meter. Para insinyur teknik sipil Barat untuk pertama kalinya berhasil membangun gedung pencakar langit pertama pada tahun 1885 M. Gedung pencakar langit pertama yang dibangun insinyur barat adalah Home Insurance Building yang tingginya mencapai 42 meter.

Pada abad ke-18, teknik sipil Istilah ini diciptakan untuk menggabungkan semua hal sipil sebagai lawan teknik militer. Di dunia Barat orang pertama yang memproklamirkan diri sebagai insinyur sipil John Smeaton, yang membangun mercusuar Eddystone. Pada tahun 1771 Smeaton dan beberapa rekan-rekannya membentuk Smeatonian Society of Civil Engineers.

John Smeaton

Pada tahun 1818 the Institution of Civil Engineers didirikan di London, dan pada tahun 1820 insinyur terkemuka Thomas Telford menjadi presiden pertama. Lembaga ini menerima Royal Charter pada tahun 1828 dan secara resmi mengakui teknik sipil sebagai profesi. Perguruan tinggi swasta pertama untuk mengajar Teknik Sipil di Amerika Serikat adalah Norwich University, didirikan pada tahun 1819 oleh Kapten Alden Partridge.

Teknik sipil saat ini berkembang dengan pesat. Perkembangan ini berbanding lurus dengan perkembangan teknologi. Pembuatan beragam software khusus teknik sipil menjadi salah satu bukti perkembangan teknik sipil. Adanya software tersebut mempemudah dalam melakukan perhitungan sehingga akan mempercepat proses pembangunan.




Sumber:
 
http://civilengineering-id.blogspot.co.id/2014/11/sejarah-dan-perkembangan-teknik-sipil.html

No comments:

Post a Comment