Kumpulan Puisi Sapardi Djoko Damono
Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono (lahir di Surakarta, 20 Maret 1940; umur 76 tahun) adalah seorang pujangga berkebangsaan Indonesia terkemuka.
Ia dikenal melalui berbagai puisi-puisinya yang menggunakan kata-kata sederhana, sehingga
beberapa di antaranya sangat populer, baik di kalangan sastrawan maupun
khalayak umum.
Berikut adalah beberapa
puisi karya Sapardi Djoko Damono.
"Aku
ingin mencintamu dengan sederhana"
Aku
ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan
kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku
ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan
isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
"Hatiku
selembar daun"
Hatiku
selembar daun melayang jatuh di rumput
Nanti
dulu, biarkan aku sejenak berbaring di sini
Ada yang
masih ingin ku pandang
Yang
selama ini senantiasa luput
Sesaat
adalah abadi
Sebelum
kau sapu taman setiap pagi
"Kuhentikan
Hujan"
Kuhentikan
hujan
Kini
matahari merindukanku, mengangkat kabut pagi perlahan
Ada yang
berdenyut dalam diriku
Menembus
tanah basah
Dendam
yang dihamilkan hujan
Dan
cahaya matahari
Tak bisa
kutolak matahari memaksaku menciptakan bunga-bunga
"Hujan
di bulan Juni"
Tak ada
yang lebih tabah
Dari
hujan bulan Juni
Dirahasiakannya
rintik rindunya
Kepada
pohon berbunga itu
Tak ada
yang lebih bijak
Dari
hujan bulan Juni
Dihapuskannya
jejak-jejak kakinya
Yang
ragu-ragu di jalan itu
Tak ada
yang lebih arif
Dari
hujan bulan Juni
Dibiarkannya
yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu
"Yang
fana adalah waktu"
Yang
fana adalah waktu
Kita
abadi
Memungut
detik demi detik, merangkainya seperti bunga
Sampai
pada suatu hari kita lupa untuk apa
“Tapi,
yang fana adalah waktu, bukan?” tanyamu.
Kita
abadi.
Sumber:
No comments:
Post a Comment